Minggu, 27 Oktober 2013

SENANDUNG SENJA


Dulu~
yaa dahulu...
dahulu kau memperkenalkan dirimu kepadaku..
Tanpa kusadari waktu telah memperkenalkan dan mempertemukan kita dalam suatu organisasi..
Dulu...dahulu..
aku merasa risih dengan kehadiranmu..
namun setelah mengenalmu, aku merasa nyaman dengan kau yang bersahabat~
tiba-tiba kau selalu hadir di dalam senandung do'aku.

aku mencintaimu setulus hatiku, bisik bibir ini kepada kalbu..
aku menganggapmu berbeda dari yang lain..
dan tiba-tiba hati ini menyimpan harap terhadapmu sang pengejar mimpiku..
dahulu kau sering membuatku tersenyum-senyum sendiri
dahulu pula hatiku merasa kau membuatku merasa tenang dan senang.
namun kini kau menyayat hatiku.
kata-katamu dulu tak seindah perangaimu kini
ku sadari mungkin ini semua karena ku terlalu terjerumus dalam pertemanan tanpa ikatan.
yang tanpa ku sadari terdapat bisikan cinta yang tak halal
ku terlalu terhanyut dalam bisikan kebahagiaan yang terbukti kesemu-annya kini.
aku malu...
aku merasa rendah dan tak berdaya..
ternyata kau telah sadar dan kembali menjaga hatimu untuk menata diri..
itu pkirku!
ya pikiran dan pandanganku terhadapmu!
salah!
ternyata salah!
ternyata kau perlakukanku bak petir di tengah hujan..



ternyata kau tak sesuai dengan apa yang ku pikirkan.
ku pikir kau mampu membantuku, menghiburku, menemaniku untuk terus berdiri tegap walau terdapat jarak yang jauh diantara kita layaknya teman masa kecilku.
namun ternyata aku salah!
dan ternyata aku kalah...
aku kalah oleh bisikan syaitan yang merasuki hati, yang membuatku merasa nyaman denganmu yang bahkan membuatku terjerumus dalam jurang penyesalan..
aku menyesal menilaimu..
aku menyesal mengenal dirimu..
menyedihkan....
tapi tak semenyedihkan dengan apa yang kau bayangkan.

justru aku akan banyak berterimakasih kepadamu
dan ku berharap kau bahagia disana walau tak bersamaku.
terimakasih..
terimakasih kau telah hadir di hidupku dan memberikanku banyak pelajaran.
terimakasih kau pernah hadir di relung waktuku.
terimakasih.
terimakasih atas segala perlakuanmu yang membuat aku sadar.
terimakasih telah mengajakku kedalam pertemananmu yang menyayat hati kotor ini.
terimakasih! terimakasih kau telah membuatku kembali LEBIH BERSEMANGAT untuk merajut mimpi.
TERIMAKASIH telah membuatku sadar betapa berharganya dan betapa sia-sianya air mataku mengalir sia-sia untuk sosok teman yang sia-sia karena cinta sepertimu.
terimakasih telah menyadariku bahwa HUJAN datang bersama malaikat-malaikat dan bukan datang bersama kenangan yang membuat diri ini melenakan waktu dengan tersenyum-senyum sendiri.
mungkin ini lebih pahit dari arang.
dan mungkin ini lebih keras dari batu.
namun harus KAU sadari aku lebih kuat dibanding batu karang!
dan aku bersyukur mengenalmu dengan membawa banyak pelajaran.
Semoga kita tak bertemu lagi kawan.
dan tak akan pernah bertemu kembali untuk selamanya~



Tidak ada komentar: