Kamis, 03 April 2014

Sepucuk Surat (SSUDYTN ?)

hai hai semua ~
sepertinya senja sombong sekali ya .. merasa waktu yang dimiliki terlalu padat hingga tidak sempat bercengkrama dengan pena
hhm.. maafkan senja yaa .. untuk para pembaca yang selalu setia menanti postingan senja (kalau-ada-sih) hehe ..
Kita mulai dari mana nih malam ini ?
Senja jadi bingung mau nulis apa ? hehe
okedeh readers ..
kita mulai dengan Assalamu'alaikum okey
dijawab dulu dong :)
nahh ..
Alhamdulillah
 BISMILLAH!
 "SSUDYTN" ( Sepucuk Surat Untuk Dia Yang Tertulis Namanya )

Untuk dia yang telah tertulis namanya di lubuk hati ini.

Dengarlah ..
Aku bukanlah Fatimah Radhiyallahuanha yang betapa mulia nan anggun, Aku tidak setaqwa Aisyah Radhiyallahuanha , Pun tidak secantik Zainab Radhiyallahuanha, apalagi sekaya Khodijah Radhiyallahuanha.
Aku hanyalah seorang akhwat akhir zaman,
Yang punya cita-cita mengikuti jejak mereka,
Membangun keturunan yang sholeh,
Membangun peradaban,
dan membuat Rasulullah shallahu’alaihiwasalam bangga di akhirat ..

ya Allah yaRabb ..
Aku berdoa untuk seorang ikhwan yang kelak akan menjadi bagian dari hidupku
Seseorang yang sangat mencintaiMu lebih dari segala sesuatu
Seorang yang akan meletakkanku pada posisi di hatinya setelah Engkau dan Muhammad shallahu’alaihiwasalam
Seseorang yang hidup bukan untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk-Mu dan untuk orang lain

Wajah, fisik, status atau harta tidaklah penting
Yang terpenting adalah hati yang sungguh mencintai dan dekat dengan Engkau
Dan berusaha menjadikan sifat-sifat baikMu ada pada pribadinya
Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup
Sehingga hidupnya tidak sia-sia

Seseorang yang memiliki hati yang bijak, tidak hanya otak yang cerdas
Seseorang yang tidak hanya mencintaiku, tapi juga menghormatiku
Seorang yang tidak hanya memujaku, tetapi juga dapat menasehatiku
Seseorang yang mencintaiku bukan karena fisikku atau statusku tapi karena Engkau

Seorang yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam setiap waktu dan situasi
Seseorang yang membuatku merasa sebagai wanita shalehah ketika aku berada di sisinya
Seseorang yang bisa menjadi nahkoda kapal yang membawaku berlayar ke pelabuhan yang indah
Seseorang yang bisa menjadi penuntun aku dan kami kelak
Seseorang yang sabar mengingatkan saat diriku tak patuh

YaRabb yaa habibi ..
Aku tak meminta seseorang yang sempurna
Hingga dia dapat membuatku sempurna di mataMu
Seseorang yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya
Seorang yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya
Seseorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya lebih hidup

Aku tidak mengharap dia semulia abu baker Radhiyallahu,
tidak setaqwa umar Radhiyallahu, pun setabah Ustman Radhiyallahu,
Ataupun sekaya Abdurrahman bin auf Radhiyallahu, setegar zaid Radhiyallahu
Juga segagah Ali Radhiyallahu, apalagi setampan usamah Radhiyallahu.
Aku hanya mengharap seorang ikhwan akhir zaman,
Yang punya cita-cita mengikuti jejak mereka,
Membangun keturunan yang sholeh dan sholehah,
Membangun peradaban,
dan membuat Rasulullah shallahu’alaihiwasalam bangga di akhirat

Karena aku sadar aku bukanlah orang yang semulia Fatimah Radhiyallahuanha,
atau setaqwa Aisyah Radhiyallahuanha ,Pun secantik Zainab Radhiyallahuanha, apalagi sekaya Khodijah Radhiyallahuanha.
Aku hanyalah seorang wanita akhir zaman
yang punya cita dan cinta ~

Ya Rabb yang maha baik ..
Aku juga meminta, Jadikanlah ia sandaran bagiku
Buatlah aku menjadi akhwat yang dapat membuatnya penuh cinta
Berikan aku hati yang sungguh mencintaiMu sehingga aku dapat mencintainya dengan sepenuh jiwaku
Berikanlah sifat yang lembut, sehingga auraku datang dariMu

Berikanlah aku tangan sehingga aku mampu berdoa untuknya
Berikanlah aku penglihatan sehingga aku dapat melihat banyak kebaikan dalam dirinya
Berikanlah aku lisan yang penuh dengan kata-kata bijaksana,
Mampu memberikan semangat serta mendukungnya setiap saat

kokohnya benteng tidak bisa dibangun dalam semalam, namun bisa hancur dalam sedetik
Kota Baghdad tak dibangun dalam sehari, namun bisa hancur dalam sekejap

Perkawinan tak dirajut dalam pertimbangan sesaat, namun bisa saja terberai dalam sesaat
Pernikahan, bukanlah akhir dari sebuah perjalanan
Tapi awal sebuah langkah
Karenanya, jadikanlah kelak pernikahan kami sebagai titian
Untuk belajar kesabaran & ridho-Mu, ya Rabbi

Dan bilamana akhirnya kami berdua bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakan:
” Betapa Maha Besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku pasangan yang
dapat membuat hidupku menjadi sempurna”.

Aku mengetahui bahwa Engkau ingin kami bertemu pada waktu yang tepat
Dan Engkau akan membuat segalanya indah pada waktu yang telah Engkau tentukan ..

Astaghfirullah, Wallahu’alam bisshowab

hhmmm.. sebenernya sepucuk surat ini terlalu dewasa untuk postingan remaja seusia senja :)
senja hanya terisnpirasi saja oleh seseorang sehingga senja mampu mendekskripsikan tutur kata hati yang datang nya memang dari hati.

Teruntuk kau yang di jauh sana.
entah bagaimana kisah nanti ..
ku harap kita bisa bersama-sama  untuk "saling merapatkan nama dalam do'a".
hingga bila kelak suata saat kita bertemu dalam suatu pelabuhan .. kita mampu berlayar menuju pulau yang kita ingin kan "bersama".
"kamu" dan "aku" yang telah tercatat di "Lauful Mahfudz".

#bukangalau
#hanya-senja-yang-hobi-bersenandung
#senandungSenja