Sabtu, 04 Oktober 2014

RINDU

Lama tak berjumpa~
Senja di gemerlapnya malam 9 Dzulhijjah 1436 H tepat pada tanggal 4 Oktober 2014 M
Kumandang takbir ramai didengar. Melafadzkan kalimat indah ALLAHU AKBAR. Allah maha besar. Laa ilaa ha illallah. Tiada Tuhan selain Allah. Semarak bahagiapun serentak terangkan malam yang gelap.
Namu aku merasa ada yang berbeda di malam yang penuh bahagia ini
Entah aku manusia yang kurang dan amat sangat jauh dari rasa syukur? atau mungkin rindu ini memang benar-benar telah membuat aku merasa kesepian dan sendirian? TIDAK! nyatanya banyak orang-orang yang temani aku dalam langkah di hari-hari ku, banyak orang yang sayangi aku, dan semua itu cukup untuk menyimpulkan bahwa "aku tidak sendiri". Lagipula, bila nyatanya aku benar-benar hidup sebatang kara di dunia ini, aku akan selalu ingat dengan lantunan ayat suci yang diantaranya adalah "innallahu ma'anaa" (sesungguhnya Allah bersama kita).
Tapi entah mengapa malam ini benar-benar malam yang telah menggetarkan hati kecil ini, hingga air mata tiada hentinya mengalir di pipi kanan dan pipi kiri. Teringat masa-masa kecil dulu, bermain kembang api dengan rambut yang masih berponi di malam hari.. ditemani senyuman manis bidadari cantikku ibu. Air wajahnya yang jernih selalu terbayang, dan harum tubuhnya masih kuingat hingga detik ini. Ibu dewi safitri, engkau bidadari mulia yang kini sedang bermanja riang di surga firdaus insya Allah..(Amin yaa Rabbal alaamin) maafkan anakmu yang belum mampu membanggakanmu ini bu.. Aku malu kepada mereka yang berkata kepadaku bahwa "ibumu pasti bangga memiliki anak sepertimu" "ibumu pasti bahagia melihat anaknya yang sekarang".. Aku maluuu bu.. Aku sungguh benar-benar malu kepada mereka yang berkata seperti itu. Karena pada kenyataannya, aku belum mampu memberikan sesuatu yang mampu membahagiakanmu. Bagiku, kebahagianku terbesar untukmu adalah dengan menghafal penuh kitab suci al-qur'an.. Tapi pada kenyataannya? masih banyak maksiat yang aku lakukan. Ibu, maafkan anakmu ini. Aku benar-benar merindukanmu. Merindukan semua kasih sayang dan perhatianmu. Dan nenek yang kini juga telah menyusulmu, semoga kalian bertemu disana.. hingga kelak kita mampu berkumpul bersama kembali dengan cinta yang telah dirindukan.
Hmmm.. yaa Rabb, terlalu banyak orang yang aku sayangi pergi meninggalkan aku. Tolong jangan biarkan ada yang pergi lagi untuk saat ini. Biar kini yang ada menjadi obat penenang rindu.