Minggu, 12 Januari 2014

SAMPAI DI TITIK KELUH

nih guys kegalauan ababil haha..
wajar aja yaaa galau sewajarnya :)
lagi pengen ngegalau nih, galau sesaat aja deh yaaa :D/
judul puisi abstrak kali ini "sampai di titik keluh"

yaa wajar siiih, sewajarnya aja kalau manusia memiliki keluh juga, wajar2in aja yaa..
nggak ada manusia yang sempurna :)

check it out, sampai di titik keluh~

Malam tak berujung..
masih sama seperti puisi malamku...
aku masih sendiri..
mulai bermain hati..
ooh hati...
mengapa kau keluh?
keluh akan luka..
gelisah tak berarti..
pantaskah akhwat sejati?
sampai di titik keluh, aku terdiam tak berarti..
mungkin teringkar dari mimpi dan janji..
hanya hati yang mengerti...
telah sampai ku di titik keluh..
dunia ku ini sungguh-sungguh tuhan...
bagaimana mungkin bila aku pergi nanti?
aku belum menyiapkan bekal apapun tuhan..
aku belum siap untuk pergi,
telah sampai ku di titik keluh,
entah mengapa selalu ada waktu dimana semangat menjadi hancur..
ketika bahagia menjadi luka..
ketika dunia terasa neraka..
ketika surga terasa jauh,
Tuhan bantu aku terlepas dari semua ini...
kilaukan aku kembali..
bagaimana bisa aku menjadi cahaya ditengah gelap sedang diri redup tak berarti?
bagaimana bisa bila keluh ini melebur pada jiwa dan mencambuk dinding luka?
bagaimana mungkin aku bisa?
mampukah aku menahan sakit ini sendiri?
mampukah aku menimang diri ini sendiri?
Allah selalu ada di hati..
dan memang hanya hati yang mengerti..
telah sampai di titik keluh, di mana aku harus mengukirnya kembali dan menggambarnya diatas kanvas yang kurajut ulang..
telah sampai di titik keluh di mana hanya ada aku dan Tuhanku yang tau..
Allahu Akbar~
biarkan hati ini membakar diri..
walau sakit dan perih namun ku biarkan semuanya hancur..
ku biarkan semuanya hancur agar yang perih ikut terbakar,
ku ukir lagi harapan yang baru dengan melupakan semua yang habis karena terbakar..
biar asap yang menghilang...
saat keluh sampai di titik jenuh...
tersenyum ku sesaat ketika aku melihat langit,
kemudian ku menangis ketika aku kembali melihat tanah..
sungguh bersyukur ku bersyukur walau ku sampai di titik keluh,
Allah selalu adil..
memberikan ujian yang datang selalu dan mampu aku kerjakan...
hebatnya diriku...
Tuhan kau baik..
maaf bila ku sampai dititik keluh..
semoga luka menjadi alasan mengapa aku tak ingin berdiam..
semoga luka menjadi alasan mengapa aku tak pernah berhenti...
semoga luka menjadi alasan mengapa ku mampu menghadapi titik keluh ku..
dan semoga luka menjadi alasan mengapa aku bisa meneteskan air mata dan aku tau bagaimana caraku untuk menghapus air mataku sendiri tanpa menanti harapan yang tak pasti untuk menghapus air mata ini..
terimakasih luka..
karena ketika kau sampai dititik keluh ku,
aku akan lebih memahami arti dari mengapa ku sampai di titik keluh ini..
terimakasih luka :)

dear keluh,
wahai kau yang penuh keluh..
berpegang teguhlah pada hatimu,
karena hatimu selalu jujur dan apa adanya..
tulus dan ikhlaslah dengan semua kesah dan keluhmu,
pesanku keluh...
datang saja pada hati ku bila kau rindu dan benar-benar membutuhkan keluh..
karena aku mengerti mengapai keluh mengeluh..
namun mohon ku mohon, pergilah sejauh mungkin wahai keluh.. bila kau hanya ingin membuat keluhku acuh,
jangan sakiti keluh ku ini..
telah banyak luka yang tak keluh mengerti..
namun berikan aku segores kata dan alasan tentang keluh..
mengapa kau keluh?
sampaikan saja..
jangan membuat keluh ini terus mengeluh..
mungkin keluh sulit untuk mengungkap rindu,
mungkin pula sulit membendung keluh..
namun begitulah keluh yang lemah,
selalu percaya dengan keluh yang mengeluh..
namun ingat wahai keluh....
ketika keluh sampai di titik keluh,
keluh tak akan berharap untuk menampung semua keluh yang mengeluh kembali pada keluh..
karena mungkin keluh akan benar-benar mengeluh penuh keluh...
mengertilah~

Tidak ada komentar: