Minggu, 26 Mei 2013

RINAI HUJAN

anginpun berhembus kencang dan mengamuk
mewakili isi hati yg meronta karna tak kuat menahan sedih
air mataku turun tersayup malu melewati pipi yg sembab memerah karna amarah
mengapa kau?
mengapa kau buat?
dan mengapa kau?
tak pernahkah kau mengerti sedikit?
menemani saat aku rapuh
menopangku saat aku mulai terjatuh
membimbingku saat aku tak tau arah dan tujuan
dan menyelimutiku saat dingin menusuk kulitku
Hujan Malam Ini membisu, sebisu bibirku
lidah tak bertulang tak mampu lagi berkata
” Seperti sebuah impian yg kandas menepi saat air hujan memberikan harapan pada tanah yg mengering ”

Tidak ada komentar: